Pengawet buatan
Bahan tambahan Pangan Pengawet boleh
digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi pangan yang mudah rusak.
Pencantuman label pada produk pangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.69
tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Label pangan adalah setiap
keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya,
atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan
pada, atau merupakan bagian kemasan pangan.
Label:
- Nama produk
- Berat bersih atau isi bersih
- Nama dan alamat pabrik yang memproduksi atau memasukkan pangan ke wilayah Indonesia.
Pengawet yang diijinkan digunakan
untuk pangan tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
722/Menkes/Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan, mencakup:
Nama
|
Batas maksimum
|
Asam Benzoat
|
600/kg (kecap, minumanringan) 1 g/kg (acar, margarin, sari
nanas, saus, makanan lainnya
|
Kalium Bisulfit
|
50mg/kg(kentang goreng),
100mg/kg(udang beku), 500 mg/kg(sari nanas)
|
Kalium Nitrit
|
50 mg/kg (keju), 500mg/kg (daging)
|
Bahan pengawet lainnya: Asam
Propionat, Asam Sorbat, Belerang Oksida, Etil p-Hidroksida Benzoat, Kalium
Benzoat, Kalium Meta Bisulfit ,Kalium Nitrat, Kalium Sorbat Kalium, sulfit
Kalsium benzoat, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat,
Metil-p-hidroksi Benzoat, Natrium Bisulfit Natrium Metabisulfit, Natrium
Nitrat, Natrium Nitrit Natrium, Propionat Natrium, Sulfit Nisin Propil-p-hidroksi,
Benzoat um Sulfit
|
Sehubungan dengan teka-teki yang
muncul menyangkut keamanan penggunaan bahan pengawet dalam produk pangan, maka
berikut disajikan kajian keamanan beberapa pengawet yang banyak digunakan oleh
industri pangan
Tabel
Pengaruh beberapa bahan pengawet terhadap kesehatan
Bahan Pengawet
|
Produk Pangan
|
Pengaruh terhadap Kesehatan
|
Ca-benzoat
|
Sari buah, minuman ringan,
minuman anggur manis,
ikan asin |
Dapat menyebabkan reaksi
merugikan pada asmatis dan yang peka
terhadap aspirin
|
Sulfur dioksida
(SO2) |
Sari buah, cider, buah
kering, kacang kering,
sirup, acar
|
Dapat menyebabkan pelukaan
lambung, mempercepat serangan asma,
mutasi genetik, kanker dan
alergi |
K-nitrit
|
Daging kornet, daging
kering, daging asin, pikel daging
|
Nitrit dapat mempengaruhi
kemampuan sel darah untuk membawa
oksigen, menyebabkan kesulitan bernafas dan sakit
kepala, anemia, radang ginjal,
muntah |
Ca- / Na-propionat
|
Produk roti dan tepung
|
Migrain, kelelahan, kesulitan tidur
|
Na-metasulfat
|
Produk roti dan tepung
|
Alergi kulit
|
Asam sorbat
|
Produk jeruk, keju, pikel dan salad
|
Pelukaan kulit
|
Natamysin
|
Produk daging dan keju
|
Dapat menyebabkan mual, muntah, tidak
nafsu makan, diare dan pelukaan kulit
|
K-asetat
|
Makanan asam
|
Merusak fungsi ginjal
|
BHA
|
Daging babi segar dan sosisnya, minyak
sayur, shortening, kripik kentang,
pizza beku, instant teas
|
Menyebabkan penyakit hati dan kanker.
|
formalin
|
Tahu, Mie Basah
|
Kanker paru-paru, Gangguan pada jantung,Gangguan pada alat
pencernaan, Gangguan pada ginjal, dll.
|
Boraks atau Pijer
|
Baso, mie
|
Gangguan pada kulit, Gangguan pada otak, Gangguan pada
hati, dll
|
Mencermati kemungkinan gangguan
kesehatan seperti yang tercantum dalam Tabel 1, maka FDA mensyaratkan kepada
produsen pangan untuk membuktikan bahwa pengawet yang digunakan aman bagi
konsumen dengan mempertimbangkan:
- Kemungkinan jumlah paparan bahan pengawet pada konsumen sebagai akibat mengkonsumsi produk pangan yang bersangkutan.
- Pengaruh komulatif bahan pengawet dalam diet.
- Potensi toksisitas (termasuk penyebab kanker) bahan pengawet ketika tertelan oleh manusia atau binatang.
Problematika yang sering terjadi
dalam penggunaan bahan pengawet
- Penggunaan Tidak sesuai dalam ketentuan Depkes
- Kadar akumulatif tidak pernah dikonfirmasikan dengan DAILY INTAKE
- Penggunaan bahan ilegal (Borak dan formalin)
Namun demikian perlu diperhatikan
hal-hal penting dalam menggunakan bahan tambahan pangan pengawet adalah :
- Pilih pengawet yang benar/yang diijinkan untuk dalam pangan serta telah terdaftar di Badan POM RI.
- Bacalah takaran penggunaannya pada penandaan/label.
- Gunakan dengan takaran yang benar sesuai petunjuk pada label.
- Membaca dengan cermat label produk pangan yang dipilih/dibeli serta mengkonsumsinya secara cerdas produk pangan yang menggunakan bahan pengawet. Contoh BTP Pengawet lengkap dengan penandaan dan takaran penggunaannya.
- Pemanis buatan
Pemanis yang termasuk BTM adalah
pemanis pengganti gula (sukrosa).Pemanis, baik yang alami maupun yang sintetis,
merupakan senyawa yang memberikan persepsi rasa manis tetapi tidak (atau hanya
sedikit) mempunyai nilaigizi (non-nutritive sweeteners).
Mekanisme
Kerja Suatu senyawa untuk dapat digunakan
sebagai pemanis,kecuali berasa manis, harus memenuhi beberapa kriteria
tertentu, sepert (1) larut dan stabil dalam kisaran pH yang luas, (2) stabil
pada kisaran suhu yang luas, (3) mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai side
atau after-taste, dan (4) murah, setidak-tidaknya tidak melebihi harga gula.
Senyawa yang mempunyai rasa manis strukturnya sangat beragam. Meskipun
demikian, senyawa-senyawa tersebut mempunyai feature yang mirip, yaitu memiliki
sistem donor/akseptor proton (sistem AHs/Bs) yang cocok dengan sistem reseptor
(AHrBr) pada indera perasa manusia.
Beberapa pemanis buatan yang
direkomendasikan oleh Depkes RI
Nama
|
Batas
maksimum penggunaan
|
Sakarin (300-700x manis gula)
|
100mg/kg (permen), 200mg/kg (Es
krim,jem,jeli)., 300 mg/kg (saus, Es lilin, minuman ringan, minuman yogurt)
|
Siklamat (30-80x manis gula)
|
1 g/kg (permen), 2 g./kg ((Es
krim,jem,jeli), 3mg/kg (saus, lilin, minuman ringan, minuman yogurt
|
http://farihin10.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_7752.html